Upacara Hari Sumpah Pemuda ke-96: Menguatkan Peran Pemuda dalam Menjaga Demokrasi
|
Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-96, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sukoharjo menggelar upacara yang berlangsung di halaman kantor Bawaslu Sukoharjo. Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pimpinan, staf sekretariat, serta mahasiswa magang. Upacara ini tidak hanya menjadi momentum untuk mengenang nilai-nilai Sumpah Pemuda, tetapi juga sebagai ajakan bagi generasi muda Sukoharjo untuk berperan aktif dalam menjaga demokrasi menjelang Pilkada 2024.
Kordiv. Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kabupaten Sukoharjo,Eko Budiyanto, dalam amanatnya menekankan pentingnya peran pemuda dalam menjaga persatuan bangsa di tengah dinamika politik menjelang Pilkada 2024. “Pemuda hari ini memiliki peran strategis sebagai penjaga integritas demokrasi. Semangat Sumpah Pemuda yang dijiwai dengan nilai kebangsaan dan keberagaman harus tercermin dalam proses demokrasi kita,” ucapnya saat menjadi Pembina Upacara Sumpah Pemuda ke-96, Senin (28/10).
Kemudian, Eko mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama kaum muda, untuk ikut serta dalam pengawasan partisipatif dan mencegah terjadinya pelanggaran yang dapat merusak kredibilitas Pilkada.
Upacara ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Bawaslu Kabupaten Sukoharjo dalam menyongsong Pilkada 2024, dengan mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya generasi muda untuk menjaga nilai-nilai demokrasi dan terus mengawal integritas pemilu dan pemilihan di Kabupaten Sukoharjo.
“Kami berharap melalui peringatan Hari Sumpah Pemuda ini, semangat persatuan dan integritas dalam mengawal Pilkada semakin mengakar di kalangan generasi muda. Pemuda Sukoharjo memiliki peran strategis dalam menciptakan pilkada yang jujur dan adil, dan kami mengajak mereka untuk bersama-sama mengawal demokrasi yang bermartabat ini,” tambah Eko.
Ia mengajak para peserta upacara untuk merefleksikan makna Sumpah Pemuda sebagai fondasi kebangsaan dan demokrasi yang kuat. Dalam konteks pemilu dan pemilihan, semangat persatuan yang terkandung dalam Sumpah Pemuda menjadi modal penting dalam menghadapi berbagai tantangan yang muncul, termasuk potensi konflik dan politik identitas yang dapat merusak persatuan bangsa.