Lompat ke isi utama

Berita

NGULIK PILKADA#24 Peran Mahasiswa dalam Pendidikan Pemilih dan Pengawasan Pilkada 2020

Bawaslu Kabupaten Sukoharjo menggelar acara NGULIK PILKADA#24 Peran Mahasiswa Pendidikan Pemilih dan Pengawasan Pilkada tahun 2020, melalui Video Conference live you tube. Kegiatan dilaksanakan kamis, 10 September 2020 dengan narasumber ; Muladi Wibowo, S.Sos, SE, MM, M.Pd. (Koordiv Hukum, Humas, dan Datin Bawaslu Kabupaten Sukoharjo),  Rezza Perwiranegara S. (IMM Cab. Sukoharjo), Sholiqul Amri (HMI Cab. Sukoharjo) Nur Habib Ihsanudin (GMNI Univet Bantara Sukoharjo) serta Ginanjar Mulia (PMII Cab. Sukoharjo) dengan Host Christar Dini Sukoco SH (Staf Bawaslu Kabupaten Sukoharjo).

Ketua Bawaslu Kabupaten Sukoharjo Bambang Muryanto, ST, MH. memberikan sambutan dan membuka acara menyampaikan bahwa demokrasi merupakan dari wujud cita- cita Bangsa, dan harapan masyarakat yang sudah dijalani sejak lama. Tetapi berjalannya proses demokrasi ini masih banyak sekali yang perlu diperbaiki, dalam rangka mengawal demokrasi, Bawaslu selaku pemegang amanat Undang-Undang dalam mengawasi demokrasi tidak dapat berjalan sendiri dalam mengawasi kegiatan Kepemiluan. Maka dari itu Bawaslu Kabupaten Sukoharjo mendorong partisipasi dari seluruh publik untuk ikut serta berpartisipasi aktif dalam pengawasan. Bawaslu Kabupaten Sukoharjo berharap kepada Mahasiswa ikut berperan aktif dalam rangka menciptakan pemilu yang lebih demokratis.

Muladi Wibowo, S.Sos, SE, MM, M.Pd menyampaikan bahwa dalam kontruksi demokrasi sesuai undang- undang membutuhkan partisipasi masyarakat.sejak awal sampai akhir tahapan, tentunya mempunyai peran yang berbeda- beda.untuk mahasiswa mempunyai peran yang lebih karena mengemban amanah rakyat maka mahasiswa diharapkan menjadi yang tidak dapat dipisahkan dalam setiap tahapan. Bawaslu Kabupaten Sukoharjo mengajak mahasiswa berperan aktif dalam tahapan serta berharap kepada mahasiswa membantu dalam hal pengawas. Maka ada mekanisme yang dilalui mahasiswa mulai menjadi pemantau pemilu, melakukan kegiatan- kegiatan yang mendiskusikan tentang Kepemiluan yang bertujuan mendidik para Pemilih untuk kalangan mahasiswa, pemuda maupun pemilih pemula.

Rezza Perwiranegara S. menyampaikan Mahasiswa harus di tuntut kritis dapat memilih dalam arti bahwa harus mengenal calon. Apabila tidak kritis akan terbawa berpolitik maka akan tidak peduli dan di mainkan oleh segolongan orang yang ingin berkuasa yang tidak menginginkan perubahan.

Sholiqul Amri menyampaikan bahwa peran mahasiswa yang sangat krusial sebagai akal dan pikiran rakyat. Pengalaman Pemilu 2019 yang sudah dilakukan banyak simulasi tetapi banyak nya korban. Pilkada saat ini nyata pada masa pandemi covid-19. Pada saat pendaftaran calon, banyak yang terindikasi terjadi pelanggaran penerapan protocol kesehatan. Mahasiswa sebagai peran estensial tetapi mahasiswa tidak berani menjawab.

Nur Habib Ihsanudin menyampaikan terdapat banyak pelanggaran pada pendaftaran Calon. Pergerakan Mahasiswa berperan aktif di kepemiluan Indonesaia. Mahasiswa dibekali dari kalangan pergerakan harus kritis, mengontrol, mengawasi. Apabila dapat berita harus dikaji dahulu. Mahasiswa harus rekrontruksi dari diri sendiri, dan indakan yang disayangkan apabila mahasiswa golput dikarenakan . Mahasiswa akan mengawal Pilkada.

Ginanjar Mulia menyampaikan pengurus PMII Cab. Sukoharjo membentuk sekolah politik untuk berbicara secara normatif dan diajarkan nilai idealisme. Membentuk gerakan lini kecil di setiap kader supaya mempunyai nilai- nilai, norma, serta paradikma kritis.

Acara dilanjutkan diskusi mengenai Peran Mahasiswa Pendidikan Pemilih dan Pengawasan Pilkada tahun 2020. Dengan audiens Panwascam se Kabupaten Sukoharjo, PPD se Kabupaten sukoharjo, serta Mahasiswa.

Tag
Berita
Sosialisasi